Serba Tempe

Kroket Tempe

40 menit

Botok Teri

60 menit
Lihat Lainnya

Serba Tempe

Tempe tak melulu terbuat dari kacang kedelai. Kenali beberapa tempe populer di Indonesia dan cara pengolaannya.

Jenis-Jenis Tempe Yang Ada di Indonesia

Tempe ini menjadi salah satu makanan yang sudah dikenal oleh banyak orang dan popularitasnya semakin melonjak ketika bersanding dengan makanan lain di kancah internasional. Berbagai masakan pun menggunakan olahan tempe ini. Tapi, tahukah ENDEUSiast bahwa ada banyak sekali jenis-jenis tempe di Indonesia yang dapat ENDEUSiast jadikan bahan masakan? Berikut penjelasannya.

1/ Tempe Mlanding

Bahan dasar pembuatan tempe lamtoro alias tempe mlanding ini yaitu dari kacang lamtoro atau yang kerap dikenal dengan nama pete Cina. Tempe mlanding sangat terkenal di daerah Wonogiri, tepatnya di wilayah Mojopuro. Teksturnya pun cenderung lembek dan rasanya tidak segurih yang lainnya. Meskipun begitu, tempe lamtoro ini kerap disajikan sebagai lauk-pauk dengan cara digoreng.

2/ Tempe Gembus

Bahan dasar dari tempe gembus ini berasal dari ampas tahu. Karena tekstur tahu empuk, begitu pula dengan tempe gembus ini. Biasanya tempe gembus kerap digunakan sebagai tambahan sayur lodeh atau dimasak dengan cara ditumis maupun disajikan bersama tempe goreng.

3/ Tempe Menjes

Tempe menjes merupakan tempe yang terbuat dari kacang tanah sehingga tekstur tempe ini kasar. Jika ingin membeli tempe menjes ENDEUSiast bisa mencarinya di pasar tradisional Yogyakarta dan Jawa Timur. Tempe ini biasa disajikan dengan cara digoreng.

4/ Tempe Bongkrek

Tempe yang berasal dari Jawa Tengah ini berasal dari ampas kelapa dan mempunyai rasa yang gurih. Sedangkan warnanya sendiri cenderung kecoklatan dan bentuknya seperti tahu kering. Hindari tempe bongkrek yang berwarna kekuningan karena tidak aman untuk dikonsumsi. Biasanya tempe bongkrek ini sering dijadikan dengan cara digoreng maupun dipotong dadu dan dicampur menggunakan pete.

5/ Tempe Koro Pedang

Tempe koro pedang merupakan tempe yang berasal dari Yogyakarta. Tempe ini memiliki warna cokelat tua yang hampir menyerupai warna hitam. Tempe koro pedang juga biasa disebut tempe benguk oleh masyarakat Yogyakarta. Tempe benguk memiliki harga yang lebih murah dibanding tempe kedelai karena bahan baku untuk membuatnya yaitu kacang koro lebih murah dibanding kedelai. Tempe benguk nikmat dimakan saat cuaca dingin sambil minum teh hangat. Tempe ini dapat dengan mudah ENDEUSiast temukan di pasar tradisional Yogyakarta.

6/ Tempe Kecipir

Untuk bisa merasakan hidangan tempe kecipir ENDEUSiast harus pergi ke Tulungagung, Jawa Timur karena tempe ini sulit didapatkan di daerah lain. Sesuai dengan namanya, tempe kecipir terbuat dari bahan baku kecipir. Proses pembuatan tempe kecipir lebih lama jika dibandingkan dengan tempe kedelai karena tekstur kecipir lebih keras sehingga diperlukan waktu yang cukup lama untuk merebusnya. Hal tersebut menjadi salah satu faktor mengapa tempe kecipir susah ditemukan karena orang lebih memilih membuat tempe kedelai yang lebih cepat.

7/ Tempe Kacang Hijau & Kacang Merah

Sebenarnya tempe kacang hijau atau kacang merah merupakan pengembangan penelitian dari bidang pangan nasional untuk menggantikan kacang kedelai sebagai bahan pengganti kedelai. Sama seperti tempe kedelai, tempe kacang hijau atau kacang merah mudah diolah menjadi berbagai makanan seperti tempe kedelai yaitu digoreng, diorek dan sebagainya.

Jika ENDEUSiast ingin mencoba jenis tempe ini, ENDEUSiast bisa mendapatkannya di pasar-pasar tradisional Yogyakarta. Jika ENDEUSiast belum bisa ke Yogyakarta namun tetap ingin mencoba makan tempe kacang merah atau hijau, ENDEUSiast bisa membuatnya sendiri. Cara membuat tempe ini sama dengan cara membuat tempe kedelai.

8/ Tempe Bungkil

Tekstur tempe yang berasal dari Jawa Timur ini lumayan lembut karena terbuat dari ampas kacang tanah dan rasanya sendiri pun juga gurih. Sehingga sering dijadikan sebagai olahan oseng-oseng tempe bungkil ditambah dengan berbagai jenis sayuran. Selain itu juga kue talam pun juga bisa dibuat dari tempe bungkil ini.

9/ Tempe Kedelai Hitam

Tempe yang umumnya dijual di pasaran biasanya terbuat dari bahan kacang kedelai kuning. Namun ada pula versi tempe dengan bahan kacang kedelai hitam. Penggunaan kacang kedelai hitam biasanya menghasilkan tempe yang memiliki bintik kehitaman karena sisa-sisa kulit ari dari kacang kedelai tersebut. Cita rasa tempe dengan kacang kedelai hitam lebih gurih, karena mengandung senyawa glutamat yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan kedelai berwarna kuning.

10/ Tempe Lupin

Tempe lupin terbuat dari lupin yaitu kacang dari Australia. Tempe ini merupakan makanan khas Malang. Tempe lupin memiliki tekstur yang lengket dan rasa yang asam. Akan tetapi tempe ini memiliki warna kuning cerah sehingga sering diolah menjadi tempe.

Cara Memilih Tempe Segar

Sebagai bahan pelengkap dalam suatu makanan, tak heran keberadaan tempe ini sering dicari oleh banyak orang. Saat memutuskan untuk membeli tempe, pastikan bahwa ENDEUSiast telah memilih kualitas yang bagus. Untuk lebih jelasnya, mari ikuti tips di bawah ini.

1/ Warna

Jika ENDEUSiast hendak membeli tempe, maka pastikan bahwa serabut atau jamur di bagian permukaannya berwarna putih bukannya hitam atau bahkan abu-abu. Sebab, jika ada warna hitam maupun abu-abu pada tempe tersebut maka sudah teridentifikasi adanya kandungan bakteri di dalamnya. Dengan kata lain, tempe itu sudah mulai membusuk.

Sedangkan warna kedelainya sendiri adalah kuning pucat atau putih kekuningan, yang merupakan warna asli si kedelai. Selain itu, hindari tempe yang warnanya mencolok yaitu kuning menyala karena dikhawatirkan adanya kandungan bahan kimia di dalamnya. Bahkan, jangan sampai ENDEUSiast memilih tempe yang warnanya sangat kusam.

2/ Permukaan Yang bersih

Setelah mengetahui warnanya, perhatikan bahwa serabut jamur putih pada permukaan tempe tersebut masih bersih. Sebab, permukaannya akan tampak berbeda ketika terlalu sering dipegang. Sehingga dapat mengakibatkan tempe tersebut sangat rentan terkontaminasi dengan bakteri ketika keadaanya kotor.

3/ Suhu Tempe

Pilihlah tempe yang masih dalam keadaan hangat. Tempe dengan suhu hangat menunjukan kondisinya yang masih segar dan fermentasinya masih berlangsung dengan baik. Sehingga ketika dimasak pun rasanya menjadi lebih gurih dan nikmat.

4/ Tekstur

Apabila ENDEUSiast menemukan kondisi biji kedelai pada tempe tersebut tidak terlalu padat dan juga rapat, maka dapat dipastikan bahwa tempe tersebut belum matang, sehingga nantinya akan mudah hancur dan berceceran ketika diolah menjadi masakan. Maka disarankan untuk memilih tempe yang matang dan mempunyai tekstur yang padat dengan biji kedelai yang rapat.

5/ Aroma

Hindari tempe yang berlendir karena kualitasnya sudah sangat rendah. Sehingga akan menimbulkan bau yang tidak sedap dan dapat mempengaruhi cita rasa masakan nantinya. Pilih lah tempe yang mempunyai aroma segar yang khas dari kedelai. Pastikan ENDEUSiast tidak memilih tempe yang tidak menyengat baunya, amis, asam, dan bahkan sangit.

Cara Menyimpan Tempe

Apakah ENDEUSiast sering menjumpai tempe yang disimpan di kulkas sering kali mengeluarkan bau yang tidak sedap dan bahkan malah membusuk sebelum digunakan? Agar hal tersebut tidak terulang, maka lakukan tips di bawah ini.

1/ Jangan Simpan di Suhu Ruangan

Pastikan bahwa tempe yang ENDEUSiast beli adalah yang berkualitas baik sehingga tidak mudah busuk ketika disimpan di kulkas. Mulai dari warna jamurnya yang masih putih, bersih, dan halus maupun kondisinya yang masih dalam keadaan hangat.

Sebaiknya setelah membelinya sudah seharusnya bahwa ENDEUSiast langsung memasaknya. Tapi terkadang kita tidak menghabiskan tempe untuk dimasak semua, sehingga masih ada sisa, maka dari itu kerap dimasukkan ke dalam kulkas. Jika ENDEUSiast hanya membiarkan sisa tempe tersebut di suhu ruang, maka suhu ruangan yang tidak menentu tersebut yang akan membuatnya cepat membusuk.

2/ Beri Bumbu Sebelum Disimpan

Apabila ENDEUSiast hendak membuat olahan tempe yang akan dimasak dengan cara digoreng maka tempe bisa dibumbui dengan menggunakan campuran bawang putih dan juga garam. Peran garam di sini tak lain sebagai bahan pengasinan atau pengawet yang dapat membuat tempe menjadi lebih tahan lama. Sedangkan bawang putih sendiri membuat tempe menjadi lebih beraroma segar dan juga semakin nikmat saat dikonsumsi.

Campur kedua bahan tadi lalu tambahkan dengan sedikit air kemudian rendam tempe ke dalamnya agar bumbu rempah-rempah tadi merasuk dengan sempurna ke bagian dalam tempe. Setelah itu simpan ke dalam sebuah wadah.

3/ Gunakan Wadah Kedap Udara

Wadah yang digunakan untuk menyimpan tempe yang telah dibumbui pun juga tidak boleh asal-asalan maupun sembarangan. Melainkan, ENDEUSiast harus menggunakan wadah yang kedap udara agar tempe tidak terkontaminasi dengan udara luar, kuman, dan juga bakteri yang bisa berkembang biak dengan sangat mudahnya. ENDEUSiast dapat menggunakan kantong plastik yang tebal kemudian tutup rapat agar udaranya tidak masuk.

4/ Simpan Secara Utuh

Jika tempe sisa yang ENDEUSiast beli masih dalam keadaan utuh, maka ENDEUSiast tidak perlu memotongnya sebelum disimpan. Memotong tempe sebelum disimpan hanya akan membuat tempe menjadi cepat berubah warna dan bahkan tidak akan bertahan lama.

5/ Simpan Dalam Lemari Es

Salah satu cara yang paling mudah adalah langsung menyimpannya di dalam lemari pendingin. Tapi satu hal yang perlu diingat. Pastikan bahwa tempe yang ENDEUSiast simpan tersebut belum dibumbui dan belum dipotong-potong menjadi beberapa bagian. Sehingga ENDEUSiast hanya tinggal meletakkannya di kulkas saja.

Lapisi juga dengan daun pisang lagi maupun kertas agar menjaga kelembaban permukaannya serta lebih awet. Namun, hal yang harus diperhatikan adalah, meskipun menyimpan di kulkas dapat membuatnya awet, tapi jangan sampai tempe tersebut tinggal terlalu lama di dalamnya, maksimal 3 hari saja agar masih segar, enak, dan tentunya menyehatkan saat dikonsumsi nantinya.