#RekomEndeus Nasi Ulam Yang Autentik di Jakarta dan Sekitarnya
#RekomEndeus Nasi Ulam Yang Autentik di Jakarta dan Sekitarnya

Nasi Ulam

Nasi ulam yang semakin langka keberadaannya. Untuk itu kami akan memberikan rekomendasi nasi ulam yang autentik di Jakarta dan sekitarnya.

Nasi ulam merupakan kuliner khas dari Betawi yang semakin lama semakin tergerus keberadaannya. Bisa dikatakan kuliner dari Jakarta ini udah cukup susah ditemuinnya. Berbeda dengan kuliner lain yang masih mudah ditemukan.

Buat yang belum tau, nasi ulam hampir sama dengan nasi uduk. Sama-sama nasi gurih, nasi ulam dicampur dengan berbagai bumbu dan rempah, khususnya daun pegagan yang kadang diganti dengan daun kemangi, serta disajikan dengan berbagai lauk pauk. Nasi ulam sendiri ada dua jenis, yang basah dan yang kering.

Dikutip dari Travel.kompas, Alm Bondan Winarno seorang pakar kuliner Indonesia pernah menuliskan dalam bukunya 100 Mak Nyus Jakarta, “Ironis! Di tengah kebangkitan kesadaran akan kuliner tradisional Indonesia yang kini sedang marak berlangsung, kuliner Betawi tetap saja mati suri dengan damai,” tulisnya.

Dari situ semakin jelas kalau kuliner Betawi nampaknya masih susah untuk bersaing dengan kuliner dari daerah lainnya. Untuk itu, melalui artikel kali ini Endeus ingin memberikan #RekomEndeus nasi ulam yang autentik di Jakarta dan sekitarnya.

1. Nasi Ulam Misdjaya

Buat yang tinggal di daerah Glodok dan sekitarnya, mungkin Nasi Ulam Misdjaya udah nggak asing lagi. Yang satu ini udah mulai jualan sejak tahun 1964 hingga sekarang, kebayangkan siapa aja yang antre untuk bisa menikmati sepiring nasi ulamnya? Baik anak muda maupun yang udah tua, semua rela menunggu antrean hingga bisa mendapatkan sepiring nasi ulam.

Misjaya sang penjual mendapatkan resepnya lengkap dengan semua perlengkapan dari orangtuanya. Di sini nasi ulamnya disajikan dengan berbagai lauk-pauk, mulai dari bihun, telur, cumi, semur, tempe, dan yang paling wajib dicoba adalah dendengnya.

Tempatnya ada di depan Kelenteng Toasebio, Jalan Kemenangan III No 46, Glodok. Buka mulai pukul 16:00. Tapi siap-siap aja kalo dateng kesorean akan ada antrean yang panjang.

2. Nasi Uduk dan Nasi Ulam Ibu Yoyo

Yang satu ini bukan cuma menyediakan nasi ulam, melainkan juga nasi uduk. Sama juga dengan Nasi Ulam Misdjaya, mereka telah merintis usaha ini sejak berpuluh-puluh tahun lalu, tepatnya dari tahun 1951.

Sekarang tempat makan ini dikelola oleh Ibu Komala, generasi ketiga dari Ibu Yoyo. Menariknya yang datang ke sini dari berbagai kalangan, mulai dari menggunakan sepeda motor hingga mobil mewah, parkir di depannya.

Menu semur bisa dibilang cukup lengkap dihidangkan di sini. Sebut saja semur tahu, semur daging, semur telor, dan semur jengkol. Selain itu ada juga ayam goreng, tempe goreng, ikan, dan yang wajib dicoba adalah gorengan kambing.

Masih asing dengan nama gorengan kambing? Adalah menu olahan daging kambing yang asli dari Betawi. Paling pas emang dimakan bareng nasi ulam. Disajikan dengan kuah yang gurih mirip gulai kambing.

Nasi Uduk dan Nasi Ulam Ibu Yoyo buka mulai pagi hari hingga malam pukul 10. Tepatnya ada di Jalan Karet Pedurenan, Gang Dodol, Jakarta Selatan. Bisa dibilang ia bertempat di belakang Mal Ambasador. Tempatnya rada menyempil, tapi nggak usah takut nyasar, karena tinggal tanya aja sama warga sekitar pasti mereka tau dan menunjukkan jalan ke tempat ini.

3. Encim Sukaria

Salah satu menu favorit di sini adalah nasi ulam. Berbeda dari nasi ulam biasanya, di Encim Sukaria mengolah nasi putih yang dibumbui oleh kelapa, kacang kedelai, dan kacang tanah sangrai, kemudian diaduk rata.

Di sini disajikan nasi ulam yang basah, karena ada pengaruh dari budaya Tionghoa. Selain itu nasinya pun ditambah ebi dan rempah dan juga disangrai. Terdapat banyak pilihan lauk yang enak untuk ditambahkan pada nasi ulam kita.

Selain nasi ulam, Encim Sukaria juga menyajikan nasi uduk dan ketupat sayur yang nggak kalah enaknya. Encim Sukaria bertempat di Jalan Soleh Ali, Tangerang.

Setelah baca artikel di atas, udah saatnya untuk mencoba nasi ulam yang semakin hari semakin susah untuk ditemui. Jangan lupa juga begitu datang ke sana, foto dan mention Endeus di media sosial ya!

Feature image courtesy: Tribunnews.

Lion Haloho