Olahan Ikan Fermentasi Di Asia
Olahan Ikan Fermentasi Di Asia

Di Asia, ikan yang di fermentasi sudah ada sejak zaman dahulu.

Bagi beberapa orang fermentasi ikan terdengar cukup aneh. Namun di Asia, ikan yang di fermentasi sudah ada sejak zaman dahulu.

Selain kedelai dan susu, ikan juga menjadi salah satu makanan yang banyak diolah dengan cara fermentasi. Proses fermentasi ini biasanya menggunakan garam, jamur, bakteri, dan ragi atau kombinasi dari ketiganya. Di Indonesia sendiri ada cukup banyak makanan fermentasi, namun biasanya hanya berbahan tumbuhan.

Fermentasi ikan memang bukan hal yang umum mengingat ikan segar sudah membawa bau amis, apalagi kalau difermentasi. Meskipun aneh nyatanya olahan fermentasi ikan ini cukup banyak di Asia.

1/ Thailand

Di Thailand, fermentasi ikan bukanlah makanan yang asing. Banyak makanan yang dicampur dengan fermentasi ikan. Fermentasi ikan yang populer di Thailand adakah Pla som , yaitu fermentasi ikan yang dibuat dari ikan, gula, garam, dan nasi ketan.

Selain plasom, tung tap adalah salah satu olahan fermentasi ikan dengan bahan dasar ikan yang dicampur dengan lemak ikan segar dan kemudian dikemas dan disimpan dalam wadah tanah liat yang kedap udara selama 3 bulan.

2/ Korea

Fermentasi ikan di Korea juga merupakan salah satu makanan yang banyak digunakan untuk masakan sehari-hari. Fermentasi ikan dikenal dengan nama jeotgal dan terdiri dari banyak jenis. Jeotgal yang dibuat dari udang dikenal sebagai saeujot , sedangkan jeotgal yang dibuat dari ikan teri disebut dengan myeolchijeot . Dua jenis fermentasi ikan ini tidak dimakan secara langsung namun dicampur pada masakan seperti kimchi , sup, dan sebagainya.

Selain jeotgal, fermentasi ikan yang lebih ekstrim adalah hongeohoe . Makanan yang satu ini terbuat dari ikan pari yang difermentasi selama 10 hari dalam wadah tanah liat yang gelap. Ketika dikonsumsi hongeohoe mengeluarkan bau ammonia dan dihidangkan dengan ssamjang (sambal cocol ala Korea) dan juga bir.

3/ Indonesia

Di Indonesia, fermentasi ikan juga cukup umum dan mudah ditemukan. Salah satu jenis fermentasi ikan yang populer adalah terasi, ikan peda, picungan dari provinsi Banten, bekasam, cincalok, naniura, pudu, dan sebagainya. Fermentasi ikan ini umumnya tidak dikonsumsi secara langsung namun dicampur pada masakan.

4/ Filipina

Buro adalah salah satu fermentasi ikan yang berasal dari Filipina. Makanan yang satu ini terbuat dari ikan segar dan nasi. Dua bahan ini kemudian digarami dan disimpan dalam wadah kedap udara selama 10 hari. Buro ini biasanya dimakan dengan nasi ataupun pendamping makanan lain.

5/ Kamboja

Dari Kamboja, prahok adalah fermentasi ikan yang populer. Makanan yang satu ini berbahan dasar ikan makarel yang dikeringkan, diasapi, kemudian difermentasikan. Prahok ini biasanya dijadikan bahan sup ataupun makanan yang lain. Makanan fermentasi ini populer dikalangan masyarakat pedesaan miskin di Kamboja sebagai satu-satunya sumber protein.

Endeustorial

Ikuti Instagram