Menikmati Endeusnya Beef Brisket di Biggies BBQ
Menikmati Endeusnya Beef Brisket di Biggies BBQ

Biggies

Mungkin nama beef brisket cukup jarang didengar jika dibandingkan dengan tenderloin atau sirloin. Tapi yang satu ini kita perlu coba.

Makan daging sapi yang terkenal itu biasanya adalah sirloin atau tenderloin. Tapi bagaimana dengan brisket atau yang biasa disebut dalam Bahasa Indonesia adalah sandung lamur?

Di kawasan Cipete, Jakarta Selatan, terdapat sebuah restoran yang menawarkan smoked brisket sebagai menu andalannya. Namanya adalah Biggies BBQ yang menjadi sasaran bagi semua pecinta daging untuk memenuhi keinginannya dalam menyantap daging yang endeus.

Ternyata sebelum menjadi sebuah restoran seperti sekarang ini, awalnya mereka berjualan di bazaar aja. Tapi permintaannya selalu melonjak meski sedang nggak ada bazaar.

“Awalnya itu kita mulai di 2017. Mencoba karena hobi saya itu makan dan pernah coba smoked brisket rasanya enak. Pada saat itu agak susah untuk mencari menu tersebut ( smoked beef brisket) di Jakarta, sekalinya ada rasanya beda nggak seperti yang kita coba, ditambah lagi harganya mahal. Akhirnya saya mendapat dorongan juga dari istri yang menginspirasi saya untuk mencoba kenapa nggak bikin sendiri aja?” Ujar Azri Nurdin, owner Biggies BBQ saat ditemui di restorannya beberapa waktu lalu.

“Jadinya saya mencoba buat smoked brisket, setelah trial error, akhirnya mendapatkan rasa yang enak. Kita coba bagi-bagi ke orang-orang terdekat. Feed back dari mereka cukup positif dan akhirnya mereka dari yang kita kasih coba hingga mesen sendiri. Dari sini mereka juga memberi tau temen-temennya sampai akhirnya temennya ikut memesan langsung. Di sini mulai pembicaraan dari mulut ke mulut,” tambahnya.

Setelah itu mulai ada permintaan untuk mereka (pelanggan) bisa stock sendiri di rumah. Akhirnya untuk memenuhi permintaan dari para customer , Azri beserta istrinya mencoba menjual smoked brisket yang sudah dibekukan, dibungkus dengan vacuum pack . Sehingga bisa disimpan oleh para pelanggan mereka di dalam freezer -nya sampai enam bulan. Sewaktu-waktu kepingin bisa langsung dipanasin.

Karena menjual makanan beku juga banyak peminatnya, akhirnya mereka mencoba untuk ikut bazaar dalam menjajakan menu andalan mereka; smoked brisket. Di awal tahun 2018 menjadi catatan penting bagi mereka karena ikut bazaar pertama kalinya, tepatnya ada di Pantai Indah Kapuk (PIK).

“Di bazaar kita pikir nggak mungkin menjual makanan beku, karena bazaar makanannya yang bisa langsung dinikmati. Akhirnya kita create menu seperti yang ada di Biggies sekarang ini. Kita menambahkan side dish, juga membuat burger,” ujar pria berkacamata ini. “Karena menu yang kita sajikan ini Amerika banget, di Texas sendiri daging disajikan dengan pickle yang merupakan acar timun.”

“Tapi karena kita tinggal di Indonesia dan banyak yang nggak doyan dengan pickle, akhirnya kita menggabungkan yang Indonesia banget juga. Kita kasih taste Indonesia yaitu sambal matah,” kata Niken, istri dari Azri yang juga owner Biggies.

Pada saat itu selain sambal matah, mereka juga membuat sambal merah dan hijau seperti yang biasa kita temui di rumah makan Padang sebagai condiments -nya. Tapi seiiring berjalannya waktu, pasangan suami istri ini memutuskan acar matahnya aja yang dipertahankan. Karena peminat akan sambal ini juga cukup tinggi.

“Kita juga membuatnya nggak sama kayak sambal matah yang di Bali. Ini lebih seperti acar tapi ada pedesnya.Ternyata orang pada suka. Akhirnya kita pertahanin sampe sekarang sebagai pengganti acar pickle.”

Berjalannya waktu mulai menemui beberapa permintaan customer lain yang lagi-lagi nggak bisa dipenuhi. Adalah yang biasa memesan secara online dagingnya aja kini ikut memesan dengan side dish -nya juga. Sayangnya kalo nggak ada bazaar mereka nggak bisa memenuhinya.

Semakin banyak yang memesan dengan side dish, semakin banyak juga yang menanyakan “kapan ada bazaar lagi?” Akhirnya karena dorongan-dorongan tersebut mereka mulai mencari tempat untuk bisa menetap. Dari semua daerah yang mereka puteri, akhirnya dibukalah gerai Biggies pertama kali di Cipete, tepatnya di belakang gedung 20 fit.

Bagi yang mampir ke Biggies, jangan lupa untuk mencoba menu andalan mereka, smoked brisket dan smoked tounge. Yang ini merupakan satu-satunya di Jakarta. Karena belum ada restoran lain yang menawarkan menu lidah sapi asap.

“Sejauh ini sih kita belum pernah menemukan penjual lidah asap. Kita jual ya karena kita suka. Awalnya itu karena kita suka makan lidah, akhirnya kita coba diasap. Ternyata rasanya oke, yaudah deh kita jual,” kata suami istri pemilik Biggies ini.

Mereka juga menawarkan paket yang berisi ala carte + side dish yang bisa dipilih sesuai selera. Untuk menu ala carte sendiri bisa dipilih antara brisket, lidah sapi, ayam, dan kambing yang semuanya diasap. Sedangkan side dish -nya ada beberapa pilihan; coleslaw, toast garlic bread, white rice, mac n cheese, butter rice, dan mashed potato.

Ketika mencoba smoked beef brisket dan tounge, keduanya memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaannya adalah keduanya sama-sama empuk dan nikmat. Perbedaannya, ketika beef brisket masuk ke mulut, terasa sekali tekstur seratnya. Sedangkan lidahnya nggak memiliki tekstur, lembut sekali di mulut.

Pemilihan side dish dan saus juga bisa menambah pengalaman dalam menikmatinya. Keduanya yang dipilih (pada foto) juga merupakan yang favorit di sini.

Selain menu yang disebutkan di atas, mereka juga menjual menu burger dan nasi bagi kita yang sedang ingin makan yang beda.

Ke depannya, akan ada sesuatu yang baru dari Biggies nih. Mereka akan menyiapkan home made smoked sausage yang bisa dijadikan pilihan ketika mood kamu sedang ingin makan sosis.

Penempatan lokasi yang nggak terlalu jauh dari stasiun MRT Cipete ini menjadi keuntungan sendiri bagi semua yang ingin menikmatinya. Karena cukup berjalan kaki aja dari stasiun tersebut kita udah bisa sampai di sini.

Lion Haloho