Mengenal Caviar, Tobiko, dan Ikura, Serupa Tapi Tak Sama
Mengenal Caviar, Tobiko, dan Ikura, Serupa Tapi Tak Sama

Sudah tahu persamaan dan perbedaan antara caviar, tobiko, dan ikura?

Bagi penggemar kuliner Jepang, tobiko dan ikura bukan hal yang asing lagi di telinga. Bahan pangan ini kerap digunakan pada hidangan sushi dan sashimi . Keduanya merupakan telur ikan yang memang sedap meski dikonsumsi mentah.

Di dataran Eropa, telur ikan dikenal dengan nama caviar . Beberapa jenis caviar bahkan mampu dijual dengan harga sangat tinggi. Contohnya saja black caviar yang harganya mencapai $7000 - $10.000 per kilonya.

Meski sama-sama telur ikan, perbedaan ketiganya terletak pada jenis ikan penghasil telur tersebut. Berikut sedikit penjelasan singkat mengenai masing-masing jenisnya.

Caviar

Caviar merupakan telur ikan yang berasal dari jenis ikan sturgeon yang banyak dijumpai di perairan Laut Kaspia (Caspian Sea) dan Laut Hitam (Black Sea). Menurut penelitian, ikan sturgeon telah ada sejak zaman purba dan kini keberadaannya di alam mulai langka. Karenanya harga caviar dari jenis ikan sturgeon liar mampu dijual dengan harga fantastis.

Tobiko

Telur ikan ini berasal dari flying fish atau ikan terbang. Warnanya merah cerah dengan ukuran yang sangat kecil. Yang menarik, telur ikan ini memiliki sensasi meletus saat digigit. Rasa telur ikan ini kerap diperkaya dengan memarinasinya bersama tinta cumi, yuzu , jus bit, dan wasabi . Selain memperkaya rasa, proses marinasi ini juga dapat mengubah warna tobiko sehingga penampilannya lebih menarik.

Ikura

Ikura berwarna oranye cerah dengan ukuran yang cukup besar dan berasal dari ikan salmon. Ikura juga dikenal dengan nama salmon roe (telur ikan salmon) dan memiliki tekstur yang lebih berair dibanding caviar dan tobiko . Dalam hidangan Jepang, ikura kerap disajikan sebagai Sashimi , isi untuk sajian Sushi , dan taburan dalam hidangan Chirashi Don .

Helen Christianti