Makanan Fermentasi Kedelai Yang Populer di Asia Selain Tempe
Makanan Fermentasi Kedelai Yang Populer di Asia Selain Tempe

Makanan fermentasi dari kedelai banyak dikonsumsi di Asia.

Makanan fermentasi dari kedelai banyak dikonsumsi di Asia. Berikut beberapa variasi makanan fermentasi yang populer di Asia.

Tempe adalah salah satu makanan fermentasi kedelai yang populer di dunia. Makanan fermentasi kedelai dipercaya mempunyai nutrisi yang tinggi. Percaya atau tidak harga tempe di luar negeri bisa setara bahkan lebih mahal daripada harga daging.

Selain tempe, makanan fermentasi kedelai juga banyak ditemukan di beberapa negara Asia. Berikut ini beberapa variasi fermentasi kedelai yang populer di negara Asia.

1/ Doenjang dan cheonggukjang, Korea Selatan.

Di Korea Selatan ada salah satu makanan fermentasi kedelai yang populer, yaitu doenjang dan cheonggukjang. Doenjang adalah salah satu bumbu masak wajib di Korea yang terbuat dari fermentasi kedelai. Proses pembuatan doenjang ini sangat panjang dan rumit hingga menghasilkan pasta yang kental. Doenjang ini biasanya digunakan sebagai bumbu pada olahan sup.

Selain doenjang, cheonggukjang juga merupakan fermentasi kedelai yang berupa kedelai utuh dan dilapisi dengan lendir. Proses pembuatan cheonggukjang ini tidak selama doenjang namun makanan ini tidak dikonsumsi secara langsung karena aromanya yang busuk.

2/ Natto dan miso

Natto dan miso adalah makanan fermentasi kedelai dari Jepang. Sekilas, natto ini mirip dengan cheonggukjang yang ada di Korea, karena sama-sama terbuat dari kedelai yang difermentasikan selama 1 hari. Di Jepang, natto dikonsumsi sebagai makanan sarapan karena kandungan nutrisi yang baik.

Selain natto, miso adalah salah satu fermantasi kedelai yang populer di Jepang. Makanan yang satu ini merupakan salah satu bumbu untuk membuat sup miso. Sekilas tampilan miso ini mirip dengan doenjang yang ada di Korea karena sama-sama terbuat dari kedelai fermentasi.

3/ Akhuni, India

Akhuni atau axone merupakan makanan fermentasi kedelai dari Nagaland, India. Makanan yang satu ini mempunyai nutrisi yang tinggi. Proses fermentasi akhuni ini membutuhkan waktu 30-45 hari. Biasanya akhuni digunakan untuk memasak chutney ataupun digoreng begitu saja sebagai makanan pendamping.

4/ Doubanjiang, Tiongkok

Makanan fermentasi kedelai yang lain adalah doubanjiang dari Sichuan, Tiongkok. Doubanjiang adalah fermentasi kedelai dengan cabai sehingga rasanya pedas dan warnanya merah. Makanan yang satu ini sekilas mirip pasta atau bumbu dasar di Indonesia. Doubanjiang biasanya dimasak dengan cara ditumis dengan bahan-bahan yang lain. Selain versi pedas, doubanjiang juga ada yang dibuat tanpa cabai sehingga rasanya tidak pedas.

5/ Tuong, Vietnam

Di Vietnam, ada salah satu makanan fermentasi kedelai yang dikenal dengan tuong. Makanan fermentasi kedelai ini mempunyai tekstur yang kental ataupun cair. Biasanya tuong disajikan untuk makanan-makanan vegetarian. Para Biksu di Thailand mengkonsumsi tuong dengan berbagai macam sayuran. Fermentasi kedelai ini biasanya digunakan sebagai saus celup dan dimakan dengan makanan yang lain.

Endeustorial

Ikuti Instagram