Lawless Burgerbar Bukan Hanya Untuk Pecinta Musik Metal
Lawless Burgerbar Bukan Hanya Untuk Pecinta Musik Metal

Lawless Burgerbar menawarkan konsep yang berbeda dengan mengedepankan kualitas makanannya.

Siapa yang nggak tau sama Lawless Burgerbar? Restoran yang menawarkan burger sebagai menu utamanya ini selalu ramai dikunjungi oleh anak-anak muda di Jakarta. Bahkan ada juga yang jauh-jauh dari luar kota datang ke Ibu Kota hanya untuk mampir ke resto yang berada di kawasan Kemang ini.

Bisa dibilang Lawless Burgerbar ini beda banget sama resto-resto serupa lainnya. Kenapa? Karena tema yang dibawa oleh restoran ini adalah metal. Terlihat dari nuansa cat hitam yang dipadukan dengan kayu sebagai interior dan juga poster-poster metal yang terpampang di dinding. Yang paling bisa dirasakan adalah musik rock dan metal yang diputar seharian penuh selama resto ini buka.

Meski begitu, restoran yang baru aja menyabet gelar Casual Dining dari Jakarta’s Best Eats 2019 ini nggak hanya buat para pecinta musik metal. Karena bukan hanya pecinta metal saja yang bisa merasakan makanan yang enak, kan?

“Tadinya memang kita pikir ini (Lawless Burgerbar) cuma untuk kita-kita aja yang suka musik rock dan metal, tapi ternyata (Lawless Burgerbar) bisa diterima oleh kalangan yang lebih luas lagi,” ujar Sammy Bramantyo, owner Lawless.

Sammy juga menambahkan apapun background kita, musik favorit kita, masalah kita, kalau sudah ketemu makanan yang enak, orang akan akur dan orang akan berdamai. Orang-orang seakan melupakan semua perbedaan satu sama lain jika sudah dihadapkan dengan makanan yang lezat.

Lawless Burgerbar adalah bisnis usaha yang paling muda dari Lawless setelah clothing, tattoo studio, bengkel motor, Sekepal Aspal, dan Lawless Record. Awal dibuka tahun 2017, hingga saat ini Lawless Burgerbar sudah memiliki banyak sekali penggemar setianya. Terlihat selalu mengularnya antrean di depan kasir.

Pria yang juga menjadi basis band metal Seringai mengatakan awal mulanya mereka membuat Lawless Burgerbar karena semua orang di Lawless suka makan.

“Kita pengen bikin tempat nongkrong untuk temen-temen kita, untuk customer kita yang begitu dateng ke Lawless mereka nongkrong nggak jelas di parkiran, depan toko, dan lainnya, akhirnya kita buat tempat yang mereka bisa nongkrong dan proper ”.

Lawless memiliki alasan sendiri untuk memilih burger di tengah maraknya kedai kopi yang bermunculan. Karena mereka mencari dari apa yang mereka tau. “Seperti misalnya kami semua suka makan, kami tau musik rock, jadi makanan yang cocok apa? Akhirnya ketemu lah dengan burger, selain mudah untuk dibuatnya, juga mudah untuk dikontrol.”

“Akhirnya kami memutuskan untuk membuat Lawless Burgerbar ini dengan segala macam interior (bernuansa) hitam, poster-poster metal, lagunya juga rock dan metal seharian penuh. Jadi ini memang bergerak dari sesuatu yang kita suka, yang tadinya kita pikir untuk orang-orang yang suka sama image Lawless, yang juga suka sama musik rock dan metal, tetapi ternyata kami bisa diterima lebih luas lagi,” tambah Sammy yang juga suka dengan motor custom.

Hal menarik lainnya yang bisa kita lihat dari restoran ini adalah penamaan menu yang diambil dari nama band, judul lagu, hingga judul album dari band yang memang menginspirasi mereka. Hal ini diakui sebagai bentuk tribut kepada mereka yang telah membawa musik metal hingga menginspirasi.

Endeus juga berhasil menanyakan mengenai uniknya nama menu di Lawless Burgerbar bersama Chef Tringga Dhanara, selaku Head Chef di Lawless Burgerbar. Ia mengatakan bahwa sebelum memberikan nama menu pada burgernya, mereka terlebih dahulu mencari tau karakter burgernya seperti apa dengan melihat ingredients- nya , kemudian disamakan dengan karakter musik atau band yang beraliran rock atau metal.

Dari situ mulai penamaan uniknya semua makanan di Lawless Burgerbar. Selain itu Chef Tringga mengatakan bahwa burger di sini selalu menggunakan bahan terbaik. “Kami menggunakan bahan terbaik, bisa dibilang burger di sini adalah fresh burger. Maksudnya hari ini (burger) dibuat, hari ini juga dijual,” kata Chef Tringga.

“Harga yang ditawarkan juga nggak bohong. Soalnya kita menyediakan burger itu difoto dengan aslinya sama. Jadi kalau customer melihat di foto burgernya besar, begitu sampai ke meja mereka juga besar.”

Salah satu menu burger yang paling mahal di Lawless Burgerbar adalah The Lemmy yang dibanderol seharga Rp 135 ribu. Meski harganya cukup mahal dibandingkan dengan yang lainnya, diakui oleh Gofar Hilman, yang juga owner Lawless melalui akun Twitter miliknya bahwa Lemmy inilah yang paling banyak dipesan.

Di awal tahun ini Lawless Burgerbar baru saja membuka bar di lantai dua. Di lantai dua ini pengunjung bisa memesan minuman alkohol, juga merupakan smoking room.

Dengan adanya lantai baru di Lawless Burgerbar, mereka membuat acara mingguan di lantai ini. Biasanya ada live band yang regular meramaikan di tiap Selasa malam.

Seperti layaknya restoran lain, mereka akan sangat menerima kritikan mengenai makanan yang mereka sajikan. Tapi tidak dengan masukan mengenai musik.

“Kalau masukan tentang makanan pasti akan kita dengerin, tetapi kalau masukan tentang musik, sayangnya tidak akan kami dengarkan,” kata Sammy.

Hal menarik yang disajikan oleh Lawless Burgerbar adalah mereka selalu menyajikan menu baru yang hanya ada dalam satu bulan saja. Bisa dibilang mereka menyajikan monthly menu yang nggak bisa kamu temui di bulan lainnya. Seperti ada menu Chick and Destroy, Lazy Lawless menu yang berkolaborasi dengan Lazy Susan, Surf Nicaragua, dan lainnya.

Dengan begitu, jika kamu ingin mencicip menu yang limited hanya ada dalam satu bulan itu, jangan sampai kamu ketinggalan.

Selain menyajikan burger, ada makanan pendamping yang nggak boleh kamu lewatkan ketika mampir ke sini. Namanya adalah Jalapenostic Front, kentang goreng yang dibaluri dengan saus keju dan diberi cabai Jalapeno di atasnya.

Dijamin, mulutmu tidak akan bisa berhenti mengunyah kalau sudah ada menu ini di atas meja. Pasangan yang pas banget dalam menyantap burger.

Endeus juga ada video #DariDapur Lawless Burgerbar yang bisa disaksikan di bawah ini atau langsung ke YouTube Endeus.TV.

Lion Haloho