Berkenalan dengan 5 Chef Pemenang Penghargaan 50 Best Restaurants Awards Asia di UFF 2019 Presented by ABC
Berkenalan dengan 5 Chef Pemenang Penghargaan 50 Best Restaurants Awards Asia di UFF 2019 Presented by ABC

Mulai dari chef yang terinspirasi oleh cita rasa kampung halaman, hingga satu-satunya chef Italia di Jepang yang meraih bintang Michelin

Ubud Food Festival 2019 Presented by ABC telah selesai digelar. Festival yang mengambil tema Spice Up the World di tahun kelimanya ini, jternyata uga turut menghadirkan beberapa chef internasional dari beberapa restoran penerima penghargaan 50 Best Restaurants Awards Asia. Siapa saja diantaranya:

Luca Fantin dari Tokyo il Ristorante Luca Fantin (no. 18),

Luca Fantin telah mengepalai Il Ristorante di Bvlgari Ginza Tower, Tokyo sejak tahun 2009. Ia membuka lokasi kedua di Bvlgari Resort Bali pada tahun 2017. Masakan Luca memadukan teknik tradisional dengan bahan-bahan lokal dan musiman terbaik. Satu-satunya chef Italia di Jepang yang meraih bintang Michelin, ia juga membawa restorannya menjadi #28 dalam daftar 50 Restoran Terbaik Asia tahun 2018.

Thitid Tassanakajohn (Chef Ton) dari Le Du di Bangkok (no. 20),

Masakan ibu dan nenek dari Thitid Tassanakajohn menginspirasi minatnya terhadap dunia kuliner. Chef Ton mengejar impiannya di Culinary Institute of America, dan bekerja di Eleven Madison Park, The Modern, dan Jean Georges di New York. Kembali ke Thailand dengan visi untuk memajukan hidangan Thailand, ia kini menjalankan dapur-dapur Le Du (#14 dari 50 Restoran Terbaik Asia 2018) dan Baan.

Jordy Navarra dari Toyo Eatery Manila (no. 43)

Setelah menempuh sekolah kuliner, Jordy Navarra bekerja di dapur-dapur di London dan Hong Kong, tetapi kemudian ia menyadari bahwa ia tidak memiliki hubungan mendasar dengan hidangan-hidangan yang disajikannya. Ia kemudian kembali ke kota kelahirannya untuk menciptakan hidangan yang erat dengan rasa-rasa yang ia nikmati di masa kecilnya, dan begitulah awal mula Toyo Eatery, yang menyajikan hidangan bercita rasa Filipina dalam menu-menu barunya.

Darren Teoh dari Dewakan Kuala Lumpur (no. 46)

Di Dewakan, Darren Teoh menciptakan hidangan Malaysia modern. Masakan-masakannya adalah kreasi yang menggabungkan cita rasa dan budaya Malaysia, menghadirkan momen yang membuat siapa saja menyadari bahwa hidangan-hidangan tersebut cukup menyenangkan untuk dipikirkan, begitu pula disantap. Darren tumbuh di lingkungan keluarga yang pandai memasak, dan rasa hormatnya terhadap bahan makanan membentuk dirinya menjadi seorang yang percaya akan cita rasa sebuah makanan.

Jimmy Lim dari JL Studio Taiwan (penerima One to Watch Award)

Bagi warga Singapura Jimmy Lim, pertanian yang menakjubkan, hasil bumi, dan orang-orang Taiwan menawarkan perspektif baru tentang cara memasak dan imajinasinya. Setelah bertahun-tahun bekerja di industri makanan mewah, JL Studio hadir. Di sana, Chef Jimmy menyajikan masakan Singapura modern, berbagi spektrum rasa Singapura dan Asia Tenggara yang beragam dan kreasi kuliner luar biasa yang ditawarkan Taiwan.

Endeustorial

Ikuti Instagram