Apa sih, Bedanya Susu UHT dan Susu Pasteurisasi?
Apa sih, Bedanya Susu UHT dan Susu Pasteurisasi?

Kenali letak perbedaannya hingga cara penyimpanannya

Gemar menghabiskan waktu dengan berkeliling di supermarket? Tentu kamu menyadari bahwa susu segar tidak hanya bisa dijumpai di bagian lemari pendingin. Produk susu cair juga bisa ditemukan di rak bersuhu ruang. Kenapa ya, produk dengan merk sama hanya berbeda kemasan namun diletakkan di dua tempat berbeda? Apa tidak rusak susu cair yang disimpan dalam suhu ruang?

Meski sama-sama berasal dari susu segar, keduanya melewati proses yang berbeda sebelum dikemas, pasteurisasi dan UHT ( Ultra High Temperature ). Perbedaan proses ini membuat perbedaan cara penyimpanan untuk masing-masing jenis susu.

Susu cair segar umumnya tidak dikonsumsi secara langsung, meski mengandung nutrisi terbaik. Setidaknya susu segar perlu dimasak terlebih dahulu, untuk menghilangkan resiko bakteri merugikan yang terkandung di dalamnya.

Pasteurisasi menjadi cara para produsen susu cair kemasan untuk menghilangkan resiko tersebut. Susu segar dipanaskan hingga suhu 63° – 75° C, sebelum akhirnya dikemas. Suhu pemanasan tersebut cukup untuk membunuh bakteri merugikan dan menjaga kualitas nutrisi susu hampir sama dengan susu segar.

Sayangnya, susu pasteurisasi memiliki umur simpan yang singkat. Hal ini dikarenakan masih terdapatnya beberapa bakteri dan enzim yang masih aktif. Penyimpanannya pun memerlukan suhu rendah (± 10° C) dan bisa bertahan selama 2 – 3 hari. Di suhu ruang, susu pasteurisasi hanya akan bertahan selama ± 12 jam.

Ultra High Temperature, kerap disebut proses sterilisasi, merupakan cara lain dalam mengolah susu segar. Sesuai namanya, susu segar dipanaskan dalam suhu tinggi, 135° - 150° C, selama beberapa detik. Pemanasan suhu tinggi ini mampu membunuh segala bakteri, enzim, dan microorganism di dalamya dan menghasilkan susu steril.

Dari segi tekstur, aroma, dan rasa, susu UHT tidak berbeda dengan susu pasteurisasi. Hanya saja beberapa kandungan di dalamnya, seperti nutrisi, dan vitamin, menjadi berkurang dibanding dengan susu pasteurisasi.

Susu UHT mampu memiliki umur simpan selama ± 3 bulan, karena tak ada bakteri atau enzim aktif yang dapat merusak komposisinya. Penyimpanannya juga tidak memerlukan suhu rendah, cukup di suhu ruang.

Jadi bagaimana, sudah tahu letak perbedaannya. Kini tergantung kebutuhan Anda di rumah, susu UHT atau pasteurisasi.

Helen Christianti