Apa Saja Jenis Buah untuk Melancarkan Buang Air Besar?
Apa Saja Jenis Buah untuk Melancarkan Buang Air Besar?

Jika sembelit sudah mulai hadir, bisa dipastikan rasa resah gelisah pasti menghampiri.

Jika sembelit sudah mulai hadir, bisa dipastikan rasa resah gelisah pasti menghampiri.

Setiap orang pasti memiliki suatu keluhan kesehatan yang paling sering mengganggu hidupnya, dan buat saya, hal itu adalah susah buang air besar (BAB). Jika hal yang satu ini sudah mulai hadir dalam kehidupan saya, bisa dipastikan saya pasti resah gelisah dan ingin agar segala keluhan itu cepat berakhir.

Susah BAB memang sangat menganggu karena perut akan terasa selalu penuh, oleh sebab itu saya mulai mencari cara ampuh dengan buah untuk melancarkan buang air besar . Maklum saja, saya sudah cukup lama memiliki riwayat wasir alias hemoroid. Kondisi pembengkakan pembuluh darah vena di daerah anus ini membuat saya harus memastikan bahwa saya tidak mengejan secara berlebihan saat buang air besar. Sebab, mengejan akan membuat wasir saya kumat alias membengkak.

Dan jika sudah seperti itu, sakitnya tidak tertahankan! Karena itulah, saya sangat menjaga asupan makanan saya agar terhindar dari yang namanya susah buang air besar, agar tidak usah mengejan berlebihan saat BAB. Dan bicara soal lancar BAB, buah-buahan adalah menu wajib yang harus selalu ada dalam keseharian saya.

Secara alamiah, buah-buahan memiliki kandungan serat yang dapat membantu melancarkan episode buang air besar. Serat yang ada dalam buah akan membantu mempercepat waktu transit massa feses di usus besar serta meningkatkan tekanan osmotik dalam saluran cerna. Hal inilah yang membuat massa feses dapat keluar lewat anus secara lebih mudah. Bicara soal buah-buahan, hampir semua buah-buahan tentunya mengandung serat yang baik buat tubuh. Tapi untuk saya sendiri, ada tiga pilihan buah yang terbukti paling ampuh dalam menyelesaikan masalah sulit BAB. Apa sajakah ketiga buah tersebut?

1 . Pepaya

Papaya is my most favourite fruit of all ! Buah dengan nama latin Carica papaya ini rasanya manis dan menyegarkan, cocok sekali untuk dikonsumsi di daerah tropis seperti tempat kita tinggal. Dan memang, pepaya ini hanya tersedia di belahan dunia yang beriklim tropis saja. Jadi, berbahagialah kita karena bisa mendapatkan suplai pepaya tanpa henti sepanjang tahun!

Bicara soal efek laksatif alias melancarkan BAB, pepaya juga masih menjadi salah satu pilihan terampuh buat saya. Biasanya saya mengonsumsi satu porsi pepaya setelah makan malam. Esok harinya, dijamin buah untuk melancarkan buang air besar ini sangat ampuh dan BAB saya lancar tanpa halangan! Serat yang terkandung dalam pepaya kurang lebih 1,8 gram per 100 gram buah, sehingga khasiatnya sebagai laksatif tidak perlu diragukan lagi. Beberapa orang yang saya kenal (termasuk suami saya sendiri, hihi) kurang suka mengonsumsi pepaya karena tekstur daging buahnya yang lembek. Hal ini dapat disiasati dengan memilih buah pepaya dengan tingkat kematangan yang sedang, biasanya ditandai dengan warna kulit yang masih memiliki semburat hijau (tidak kuning-oranye seutuhnya). Dan saat kulitnya ditekan, tidak terlalu lembek pula.

Pepaya paling nikmat dikonsumsi dalam keadaan dingin, sehingga jika ada sisa buah yang belum akan dikonsumsi, jangan lupa disimpan di lemari es, ya! Ada lebih banyak lagi hal menarik mengenai pepaya, silahkan baca ulasan saya disini , ya! Ssst, pepaya juga bisa digunakan sebagai masker untuk merawat kecantikan kulit wajah, lho!

2 . Kiwi

Jika sedang ingin mencari alternatif buah lain yang juga ampuh dalam mengatasi kesulitan BAB, maka buah kiwi ( Actinidia sp. ) adalah pilihan saya. Sewaktu saya menjalani studi di Inggris, saya sama sekali tidak bisa menemukan pepaya. Maklum, pepaya memang tidak tumbuh di negara empat musim. Pada saat itulah, saya beralih pada kiwi!

Saya biasanya mengonsumsi satu buah kiwi setelah makan siang dan makan malam untuk mendapatkan efek laksatifnya. Kiwi memiliki tingkat keasaman yang cukup tinggi, sehingga saya selalu memilih mengonsumsi kiwi setelah makan agar tidak sakit perut. Cara mengonsumsinya pun mudah sekali, hanya dengan membelah buah menjadi dua bagian dan kemudian isinya disendok lalu dimakan.

Kiwi mengandung 2 hingga 3 gram serta dalam setiap 100 gram daging buah, jumlah yang cukup baik untuk memenuhi kebutuhan serat dalam sehari. Selain itu, penelitian menyebutkan bahwa kiwi mengandung enzim actinidine, sebuah enzim pemecah protein yang dapat meningkatkan stimulasi terhadap pergerakan (motilitas) usus. Jika motilitas usus meningkat, maka akan ada suatu gerakan yang mendorong massa feses untuk berpindah dari usus dan kemudian dibuang melalui anus.

Di Indonesia sendiri, harus diakui bahwa harga kiwi terbilang cukup tinggi, sekitar delapan ribu rupiah per buahnya. Sehingga frekuensi saya mengonsumsi kiwi tidak sesering dalam mengonsumsi pepaya. Tapi karena cara konsumsinya yang lebih praktis, kiwi adalah pilihan saya untuk dibawa sebagai bekal jika sedang bepergian misalnya keluar kota.

3 . Pear

Satu lagi pilihan buah yang menurut saya ampuh dalam melancarkan BAB. Yup, buah pear ( Pyrus sp. )! Tekstur buah pear renyah sekali ketika digigit, kandungan airnya juga banyak. Satu buah pear berukuran sedang mengandung kurang lebih 6 gram serat, baik sekali dikonsumsi untuk melancarkan BAB.

Pear praktis sekali untuk dikonsumsi karena dapat langsung dimakan utuh (tentunya setelah dicuci terlebih dahulu, ya!). Namun saya sendiri biasanya mengonsumsi pear dengan cara memotong-motongnya agar lebih mudah dimakan.

Permasalahan yang timbul kala memotong buah pear adalah daging buahnya yang berwarna putih mudah sekali mengalami browning alias berubah warna menjadi coklat. Hal ini terjadi karena adanya oksidasi dari enzim-enzim yang ada dalam buah tersebut. Untuk mengatasi hal ini, saya menggunakan resep tradisional yang selalu ampuh: merendam buah yang sudah dipotong dalam air garam. Dan memang hasilnya cukup baik untuk mencegah buah berubah warna.

Oh iya, bagaimanapun cara Anda mengonsumsi buah pear, pastikan bahwa Anda selalu mengonsumsinya tanpa dikupas, ya! Kandungan terbesar vitamin C dalam buah pear berada di kulit buahnya, dan mengupas kulit buah akan mengurangi 25 persen kandungan vitamin C tersebut, menurut sebuah penelitian. Waduh, sayang sekali bukan, jika kandungan vitamin C yang berfungsi sebagai antioksidan terbuang begitu saja!

Dikonsumsi Utuh vs Jus Buah Untuk Melancarkan Buang Air Besar

Ada banyak sekali cara dalam mengonsumsi buah-buahan, termasuk tiga buah yang saya sebutkan di atas. Membuatnya menjadi jus adalah salah satu caranya. Suami saya kurang suka makan buah-buahan utuh, tapi dia doyan sekali minum jus buah.

Namun sebenarnya, cara terbaik dalam mengonsumsi buah-buahan adalah dengan tetap memakannya as it is , dengan kata lain dimakan utuh dan bukan di-jus. Pembuatan jus akan mengurangi kandungan serat yang ada dalam buah utuh, padahal serat inilah yang penting dalam melancarkan BAB. Dan buat saya sendiri hal ini memang terbukti.

Efek laksatif yang saya dapatkan dari memakan satu buah kiwi utuh selalu lebih ‘nendang’ daripada meminum satu gelas jus yang berasal dai satu buah kiwi berukuran serupa! Alasan lain untuk memakan buah secara utuh dan bukan dalam bentuk jus adalah kandungan kalorinya. Dalam pembuatan jus terkadang kita memasukkan tambahan seperti es batu, gula, ataupun susu. Bahan-bahan tambahan inilah yang membuat jumlah kalorinya naik dibandingkan dengan konsumsi buah utuh!

Jika bosan mengonsumsi buah dengan cara yang gitu-gitu aja, Anda dapat berkreasi dengan membuatnya menjadi salad. Pilih dressing yang tidak terlalu ‘berat’ jika Anda sedang diet, misalnya olive oil . Saya kadang menambahkan perasan air jeruk lemon, atau madu, ke potongan pepaya yang saya konsumsi, untuk menambah cita rasa. Untuk kiwi dan pear, saya suka memotong-motongnya kemudian mencampurkannya dalam plain yoghurt . Hmm, enak banget! Nah, itu dia tiga pilihan buah untuk melancarkan buang air besar yang buat saya paling ampuh! Pepaya, kiwi, dan pear selalu menjadi pilihan saya kala sembelit menyerang.

Bagaimana dengan buah pilihan Anda? Apakah Anda juga memiliki pilihan buah tertentu yang ampuh dalam mengatasi kesulitan buang air besar?

*artikel ini merupakan kerjasama Endeus.TV dan GueSehat.com. Klik link untuk menuju artikel asli

Endeustorial

Ikuti Instagram